Makna, Arti dan Sejarah Hari Kebangkitan Nasional (HARKITNAS) #20Mei
sd-annizam.com
Rabu | 20 Mei 2015
sd-annizam.com, Medan - Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 20 Mei memiliki makna, arti, dan sejarah yang menggambarkan perjuangan bangsa dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional sendiri, dilakukan untuk mengenang Boedi Oetomo, salah satu organisasi pertama yang bercorak nasionalis di Indonesia. Boedi Oetomo atau dibaca Budi Utomo (BU) dalam ejaan baru, didirikan pada 20 Mei 1908.
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional tidak bisa dilepaskan dari pagi hari tanggal 20 Mei 1908. Ketika itu di sebuah ruang belajar STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen, Sekolah Pendidikan Dokter Hindia), Soetomo di depan rekan-rekannya mengagas pendirian sebuah organisasi sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Ide Soetomo ini terinspirasi oleh dokter Wahidin Sudirohusodo, yang ingin meningkatkan martabat rakyat dan bangsa.
Jika memaknai dari makna harfiahnya, kata budi dalam frasa ' Budi Utomo ' bermakna perangai atau tabiat.
Sedangkan utomoberarti baik atau luhur. Jadi Budi Utomo dimaknai sebagai wadah untuk anggotanya mencapai sesuatu berdasar keluhuran budi, kebaikan perangai atau tabiat. Pergerakan organisasi ini tentu lebih kompleks.
Tujuan awal pendirian BU adalah, memperoleh kemajuan yang harmonis bagi nusa dan bangsa Jawa dan Madura. Ketika pertama kali berdiri, Budi Utomo belum menyasar ide nasionalisme untuk seluruh bangsa Indonesia.
Memang akan ada perdebatan tentang organisasi pertama yang benar-benar mengusung ‘nasionalisme’. Namun, kelahiran Budi Utomo ini dijadikan patokan umum tentang kebangkitan nasional. Untuk pertama kalinya, ada gagasan untuk memisahkan kepentingan golongan, agama, atau suku, untuk merangkul masyarakat yang lebih kompleks.
Sejak awal abad XX kemudian lahirlah berbagai organsisasi dan pergerakan, yang berkelanjutan dengan Sumpah Pemuda pada 1928, lantas proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 1945.
Kebangkitan Nasional (Harkitnas) dimaknai sebagai masa bangkitnya semangat, nasionalisme, persatuan, kesatuan, dan kesadaran sebagai sebuah bangsa. Kebangkitan ini memicu upaya memajukan diri melalui gerakan organisasi modern yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan.
Rabu | 20 Mei 2015
sd-annizam.com, Medan - Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 20 Mei memiliki makna, arti, dan sejarah yang menggambarkan perjuangan bangsa dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional sendiri, dilakukan untuk mengenang Boedi Oetomo, salah satu organisasi pertama yang bercorak nasionalis di Indonesia. Boedi Oetomo atau dibaca Budi Utomo (BU) dalam ejaan baru, didirikan pada 20 Mei 1908.
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional tidak bisa dilepaskan dari pagi hari tanggal 20 Mei 1908. Ketika itu di sebuah ruang belajar STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen, Sekolah Pendidikan Dokter Hindia), Soetomo di depan rekan-rekannya mengagas pendirian sebuah organisasi sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Ide Soetomo ini terinspirasi oleh dokter Wahidin Sudirohusodo, yang ingin meningkatkan martabat rakyat dan bangsa.
Jika memaknai dari makna harfiahnya, kata budi dalam frasa ' Budi Utomo ' bermakna perangai atau tabiat.
Sedangkan utomoberarti baik atau luhur. Jadi Budi Utomo dimaknai sebagai wadah untuk anggotanya mencapai sesuatu berdasar keluhuran budi, kebaikan perangai atau tabiat. Pergerakan organisasi ini tentu lebih kompleks.
Tujuan awal pendirian BU adalah, memperoleh kemajuan yang harmonis bagi nusa dan bangsa Jawa dan Madura. Ketika pertama kali berdiri, Budi Utomo belum menyasar ide nasionalisme untuk seluruh bangsa Indonesia.
Memang akan ada perdebatan tentang organisasi pertama yang benar-benar mengusung ‘nasionalisme’. Namun, kelahiran Budi Utomo ini dijadikan patokan umum tentang kebangkitan nasional. Untuk pertama kalinya, ada gagasan untuk memisahkan kepentingan golongan, agama, atau suku, untuk merangkul masyarakat yang lebih kompleks.
Sejak awal abad XX kemudian lahirlah berbagai organsisasi dan pergerakan, yang berkelanjutan dengan Sumpah Pemuda pada 1928, lantas proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 1945.
Kebangkitan Nasional (Harkitnas) dimaknai sebagai masa bangkitnya semangat, nasionalisme, persatuan, kesatuan, dan kesadaran sebagai sebuah bangsa. Kebangkitan ini memicu upaya memajukan diri melalui gerakan organisasi modern yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan.
0 komentar: