Anggaran Pendidikan & Kesehatan Dipangkas, Warga Spanyol Turun ke Jalan
Madrid
- Puluhan ribu demonstran membanjiri penjuru Spanyol kemarin dalam
rangka menolak program penghematan negara yang membidik anggaran
kesehatan dan pendidikan. Pemerintah Spanyol yang sedang butuh uang
banyak telah menyetujui program penghematan baru itu pada 20 April.
Isinya, menghapus pengobatan gratis untuk pensiunan dan mematok biaya
kuliah yang lebih tinggi. Pemerintah Spanyol berharap bisa menghemat
hingga 10 miliar euro (Rp 120 triliun) per tahun dengan program
tersebut. "Pemangkasan anggaran pendidikan dan kesehatan berarti
memotong nadi kami yang terakhir, kalangan buruh. Tanpa itu, apalagi
yang tersisa.
Bahkan kami sudah tidak punya pekerjaan,” kata Domingo Zamora, 60, pegawai sipil di Madrid, seperti dilansir AFP (30/4/2012). "Mereka (pemerintah) mendesak hingga ke titik yang benar-benar mencekik leher kita," kata seorang demonstran lain, Pilar Logales, 60. Para demonstran membawa spanduk bertuliskan "It's a Crime to Cut Health Care" (Pemangkasan Anggaran Kesehatan adalah Tindak Kriminal) dan "People of Europe, Rise Up" (Warga Eropa, Bangkitlah). Spanduk lain bertuliskan singkat, "No" (Tidak). Banyak spanduk menggunakan gambar gunting sebagai simbolisasi pemangkasan anggaran. "Pemangkasan anggaran tersebut sangat keji," kata Alba Sanchez, 30, sarjana jurnalisme. "Saya tidak bisa mendapatkan pekerjaan dan orangtua saya menderita karena keduanya bekerja di sektor kesehatan publik.
Semua yang mereka kumpulkan dari hasil banting tulang selama 30 tahun, dihancurkan Rajoy dalam sebulan," kata Alba, merujuk pada pemangkasan yang dilakukan Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy. Dua serikat buruh terbesar di Spanyol, CCOO dan UGT mengatakan demonstrasi berlangsung di 55 kota di seluruh Spanyol. Alokasi demonstran terbesar ada di Madrid yakni sekitar 40.000 orang.
Sementara di Barcelona, polisi mengadakan ada 700 demonstran, beda dengan pernyataan serikat yang menyebutkan angka 4.000 orang. Skala demo kali ini memang lebih kecil dari demo-demo beberapa bulan sebelumnya, termasuk demo 29 Maret ketika ratusan ribu demonstran turun ke jalan. Serikat buruh menyebut demo itu sebagai Hari Buruh. "Pemerintah pikir orang-orang akan lupa. Namun kita tidak akan melupakan pemangkasan itu.
Kita akan ada di jalan setiap hari hingga peraturan itu diubah," kata sekretaris umum UGT, Candido Mendez. Rajoy mengakui, banyak yang tidak memahami keputusan ini. "Tapi masalahnya adalah krisis, resesi, pengangguran dan kekacauan di rekening publik butuh perubahan struktural segera," kata Rajoy. Madrid berjanji akan memangkas defisit negara menjadi 5.3% dari GDP 2012 setelah tahun lalu mencatat angka defisit 8.5%. Tingkat pengangguran Spanyol mencapai 24% di triwulan pertama 2012. Dengan total 5.64 juta warga yang tidak punya pekerjaan, ini merupakan rekor tertinggi dalam sejarah Spanyol sejak 1996.
Bahkan kami sudah tidak punya pekerjaan,” kata Domingo Zamora, 60, pegawai sipil di Madrid, seperti dilansir AFP (30/4/2012). "Mereka (pemerintah) mendesak hingga ke titik yang benar-benar mencekik leher kita," kata seorang demonstran lain, Pilar Logales, 60. Para demonstran membawa spanduk bertuliskan "It's a Crime to Cut Health Care" (Pemangkasan Anggaran Kesehatan adalah Tindak Kriminal) dan "People of Europe, Rise Up" (Warga Eropa, Bangkitlah). Spanduk lain bertuliskan singkat, "No" (Tidak). Banyak spanduk menggunakan gambar gunting sebagai simbolisasi pemangkasan anggaran. "Pemangkasan anggaran tersebut sangat keji," kata Alba Sanchez, 30, sarjana jurnalisme. "Saya tidak bisa mendapatkan pekerjaan dan orangtua saya menderita karena keduanya bekerja di sektor kesehatan publik.
Semua yang mereka kumpulkan dari hasil banting tulang selama 30 tahun, dihancurkan Rajoy dalam sebulan," kata Alba, merujuk pada pemangkasan yang dilakukan Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy. Dua serikat buruh terbesar di Spanyol, CCOO dan UGT mengatakan demonstrasi berlangsung di 55 kota di seluruh Spanyol. Alokasi demonstran terbesar ada di Madrid yakni sekitar 40.000 orang.
Sementara di Barcelona, polisi mengadakan ada 700 demonstran, beda dengan pernyataan serikat yang menyebutkan angka 4.000 orang. Skala demo kali ini memang lebih kecil dari demo-demo beberapa bulan sebelumnya, termasuk demo 29 Maret ketika ratusan ribu demonstran turun ke jalan. Serikat buruh menyebut demo itu sebagai Hari Buruh. "Pemerintah pikir orang-orang akan lupa. Namun kita tidak akan melupakan pemangkasan itu.
Kita akan ada di jalan setiap hari hingga peraturan itu diubah," kata sekretaris umum UGT, Candido Mendez. Rajoy mengakui, banyak yang tidak memahami keputusan ini. "Tapi masalahnya adalah krisis, resesi, pengangguran dan kekacauan di rekening publik butuh perubahan struktural segera," kata Rajoy. Madrid berjanji akan memangkas defisit negara menjadi 5.3% dari GDP 2012 setelah tahun lalu mencatat angka defisit 8.5%. Tingkat pengangguran Spanyol mencapai 24% di triwulan pertama 2012. Dengan total 5.64 juta warga yang tidak punya pekerjaan, ini merupakan rekor tertinggi dalam sejarah Spanyol sejak 1996.
0 komentar: